Membantu Si Kecil Berteman
Tim Ahli Hallobumil | Diterbitkan pada 29 Maret 2021
Ditinjau oleh Tim Ahli Hallobumil
Anda bisa melakukan beberapa hal ini untuk membantu balita 24 bulan berteman.
:strip_icc():format(webp)/hb-article/O--zh6Js5Kw_8GgrpruJz/original/479making-friends-by-santypan-shutterstock.jpg)
Anindita Budhi T., S.Psi
Para ahli sepakat bahwa anak belum menunjukkan ketertarikan berteman dengan anak sebayanya hingga ia berusia 1 tahun. Kalau Mama perhatikan, ada masa tertentu di mana Si Kecil menunjukkan perilaku ingin berteman.
Sebelum Mama mencoba membantu balita 24 bulan untuk berteman, ketahui dulu tahapan yang harus dilalui Si Kecil dalam membangun hubungan pertemanan.
Tahapan pertemanan anak
Usia 0 – 11 bulan
- Bayi mulai menyadari keberadaan bayi lain.
- Saat satu bayi menangis, bayi lain yang sedang bersamanya juga menangis.
- Bayi mulai tersenyum pada bayi lain.
- Bayi mulai paham konsep interaksi: “I do this, you do that.”
Usia 12 – 24 bulan
- Bayi tertarik pada orang yang melakukan hal serupa dengannya.
- Bayi mulai tertarik pada orang lain selain anggota keluarga.
- Bayi meniru perilaku bayi lain untuk memulai interaksi.
- Bayi punya cara unik mendekati bayi lain, seperti mengamati, menyentuh, membuat suara aneh, atau kadang tak sengaja memukul.
- Ada perubahan bahasa tubuh bayi yang menunjukkan ekspresi gembira saat melihat kehadiran temannya.
Usia 2 tahun
- Balita mulai bersikap posesif, ada kalanya barang yang ia miliki tidak ingin ia bagi bersama dengan temannya.
- Sering terjadi konflik, tetapi ini wajar karena pada usia ini anak belum bisa memahami sudut pandang orang lain dan belum memahami perlunya bersikap sopan.
- Balita meniru perilaku balita lain untuk menunjukkan ketertarikan bermain bersama.
Begini cara Mama membantu Si Kecil berteman
Berikut beberapa hal yang bisa Mama lakukan untuk membantu Si Kecil berteman.
- Penuhi dulu kebutuhan dasar Si Kecil sebelum bermain bersama. Pastikan Si Kecil sudah kenyang atau cukup tidur sebelum bermain. Jadi, ia bisa bermain dalam suasana hati baik, termasuk bertemu teman baru.
- Cari tahu bagaimana karakter Si Kecil, apakah ia termasuk anak yang mudah beradaptasi atau dia butuh waktu lama untuk menyesuaikan diri di tempat baru. Kalau Si Kecil Mama tipe pertama, mudah baginya berkenalan dan menemukan teman baru dalam hitungan menit. Sebaliknya, anak tipe kedua butuh waktu lebih lama sampai ia bisa bermain dengan teman baru. Tidak usah memaksanya, ambil waktu sebanyak mungkin agar ia bermain sendiri sambil sesekali mengajak Si Kecil bermain dengan anak lain.
- Pilih mainan berukuran besar. Mainan berukuran besar cenderung bisa dimainkan secara bersama-sama daripada mainan kecil. Contohnya, Mama bisa mengajak Si Kecil bermain di playground dan membiarkan ia berbagi giliran bermain seluncuran atau ayunan.
- Ajak anak yang berusia lebih tua sebagai teman bermain. Ajaibnya, anak yang lebih besar mampu beradaptasi dengan Si Kecil yang masih balita. Si kakak akan berperan sebagai “orang tua” atau “guru” dan membimbing anak balita Mama untuk bermain bersama.
- Biarkan Si Kecil berinteraksi secara alami. Kadang Mama tidak perlu melakukan apa pun, kecuali membiarkan Si Kecil bermain sendiri tanpa interupsi orang dewasa. Kesempatan itu akan mendorong Si Kecil berinteraksi secara alami dengan caranya sendiri. Mama akan takjub melihat para balita itu mampu bermain bersama!
Bagaimana, tidak begitu sulit kan membantu Si Kecil berteman? Selamat mencoba! (AB)





:strip_icc():format(webp)/hb-article/o7jCGocZocavUFWpZEDx4/original/349apakah-asi-mama-cukup-untuk-si-kecil-by-buritora-shutterstock.jpg)
:strip_icc():format(webp)/hb-article/r4I9cSAfdyIP6TxoGimD3/original/350peran-ayah-saat-ibu-berisitirahat-pasca-melahirkan-by-paulaphoto-shutterstock.jpg)
:strip_icc():format(webp)/hb-article/j90O2i5oTBWo6UpkmCHAh/original/346bagaimana-mengetahui-apakah-bayi-cukup-asi-by-atstock-productions-shutterstock.jpg)
