Membantu Balita Berlatih Disiplin
:strip_icc():format(webp)/hb-article/b-IO-_C_l4Tz9mkEoS3_e/original/46491.jpg)
Anindita Budhi T., S.Psi
Ketika balita mulai sering berkata “tidak” atau menolak apa pun yang Mama minta, maka ini waktunya Mama meluangkan waktu ekstra guna mengajari Si Kecil disiplin. Namun, disiplin di sini tidak sama dengan menghukum Si Kecil.
Sejatinya, disiplin itu membantu Si Kecil belajar bagaimana berperilaku dengan baik. Disiplin bisa sukses diterapkan jika Mama punya hubungan hangat dan penuh kasih sayang dengan Si Kecil. Kedua hal itu menjadi kebutuhan dasar Si Kecil untuk merasa aman dan nyaman.
Lalu, bagaimana cara tepat untuk membantu balita berlatih disiplin?
Pendekatan tepat untuk disiplin
Kunci keberhasilan disiplin adalah tarik ulur alias menemukan keseimbangan yang tepat. Saat Mama bersikap permisif pada semua tindakan Si Kecil, ia cenderung manja, keras kepala, dan mau menang sendiri ketika kemauannya tidak terpenuhi.
Sebaliknya, bersikap terlalu disiplin atau membarengi dengan hukuman, membuahkan rasa takut dalam diri anak untuk melakukan sesuatu. Bukannya disiplin karena tahu itu salah, tetapi anak mematuhi aturan hanya karena takut dimarahi orang tua.
Maka, disiplin bisa berhasil ketika Mama mampu bersikap tegas tetapi juga adil. Artinya, Mama perlu menentukan batasan dan konsekuensi pada perilaku Si Kecil. Lalu, imbangi pula dengan sikap apresiasi ketika Si Kecil menunjukkan perilaku baik. Penguatan perilaku harus diberikan saat ia berbuat baik, misalnya lewat ucapan terima kasih, pelukan, atau pujian.
Disiplin untuk balita
Penerapan disiplin untuk balita tentu berbeda dengan pada bayi dan anak yang lebih besar. Balita sedang dalam masa “sulit” untuk mengekspresikan perasaan yang ia rasakan, sehingga ia tampak lebih sering merasa frustrasi, marah, atau sedih yang berujung pada tantrum.
Ini merupakan bagian dari perkembangan sosial emosionalnya. Anak juga tengah berupaya unjuk diri dengan bersikap mandiri alias apa-apa mau dilakukan sendiri. Itulah mengapa kata “tidak” begitu sering meluncur dari bibir mungil Si Kecil.
Maka, Mama bisa melakukan beberapa hal berikut ini.
- Penuhi kebutuhan dasar balita, apakah ia kenyang, tidak mengantuk, atau merasa nyaman. Ketika kebutuhan dasarnya sudah terpenuhi, ia pun siap untuk belajar hal-hal baru.
- Katakan pada Si Kecil apa yang akan ia lakukan selanjutnya. Saat ia mandi misalnya, Mama bisa berkata habis mandi dan berpakaian, waktunya makan. Ini membantu anak terbiasa dengan jadwal harian di rumah, sehingga rutinitasnya pun lebih teratur.
- Gunakan bahasa sederhana yang mudah dimengerti balita. Tidak usah pakai bahasa berbunga-bunga dan panjang lebar. Cukup katakan secara langsung apa yang Mama ingin Si Kecil lakukan. Misalnya, “Yuk, bantu Mama buang sampah ini di tempatnya.”
- Berikan contoh nyata. Balita itu peniru ulung. Mama harus memberikan contoh nyata untuk ditirunya berulang kali. Jika Mama konsisten melakukan hal tersebut, dengan mudah Si Kecil meniru hal serupa.
- Pick your own battles. “Pertempuran” dengan balita bisa berlangsung setiap saat dan setiap hari. Kadang ada keinginan Si Kecil yang sulit dinegosiasikan. Mama tidak harus memenangkan semua perdebatan dengan Si Kecil. Sesekali tidak masalah anak tidak tidur siang dan memilih bermain, misalnya. Toh ketika ia mengantuk, kadang ia akan terlelap sendiri.
- Konsisten itu harus. Disiplin adalah proses belajar seumur hidup, maka pada tiap tahapan perkembangan Si Kecil, pendekatan disiplin akan berbeda. Agar proses mendisiplinkan Si Kecil berhasil, Mama harus bersikap konsisten pada semua aturan yang sudah dijalani.
Mendisiplinkan balita memang gampang-gampang susah. Namun, bukan berarti Mama menunda untuk menerapkannya pada Si Kecil. Ajari disiplin sedini mungkin akan membantu Si Kecil tumbuh sebagai pribadi mandiri di kemudian hari. (AB)





:strip_icc():format(webp)/hb-article/o7jCGocZocavUFWpZEDx4/original/349apakah-asi-mama-cukup-untuk-si-kecil-by-buritora-shutterstock.jpg)
:strip_icc():format(webp)/hb-article/r4I9cSAfdyIP6TxoGimD3/original/350peran-ayah-saat-ibu-berisitirahat-pasca-melahirkan-by-paulaphoto-shutterstock.jpg)
:strip_icc():format(webp)/hb-article/j90O2i5oTBWo6UpkmCHAh/original/346bagaimana-mengetahui-apakah-bayi-cukup-asi-by-atstock-productions-shutterstock.jpg)
