Membaca Nyaring kepada Balita
:strip_icc():format(webp)/hb-article/qH9fN9GI7eFI5SkZaG2DH/original/46996.jpg)
dr. Indira Dewi Iriani
Mama pasti tahu pepatah buku adalah jendela dunia dan gudang ilmu. Mama perlu menanamkan kebiasaan membaca sedari dini dalam diri Si Kecil. Caranya adalah dengan membacakan buku kepada mereka.
Yang lebih baik lagi adalah bila buku dibacakan secara nyaring dengan artikulasi yang jelas dan intonasi yang tepat. Metode ini diperkenalkan oleh Jim Trelese dalam bukunya The Read Aloud Handbook. Membaca nyaring bisa meningkatkan kemampuan literasi Si Kecil, yaitu kemampuan mendengar, berbicara, membaca, dan menulis. Mereka akan mempelajari bunyi (fonem), mengetahui tutur bahasa, menambah kosakata baru, berkomunikasi, dan menceritakan kembali (re-telling).
Dengan membaca buku, Si Kecil belajar dunia mereka, seperti warna, bentuk, hewan, dan sebagainya. Mereka juga belajar mengenai emosi. Si Kecil pun menjadi lebih fokus karena terbiasa menyimak pada saat dibacakan buku. Selain itu, membaca buku bisa meningkatkan kreativitas dan daya imajinasi. Mereka pun menjadi aktif dan lebih tanggap karena mereka terbiasa merespon pada saat dibacakan buku. Proses berpikir kritis juga dilatih, dengan cara Mama memancing mereka melalui pertanyaan-pertanyaan terbuka dan menggugah sesuai cerita yang dibacakan.
Bonusnya nih Ma, kebiasaan membacakan buku secara teratur dapat meningkatkan ikatan antara orang tua dan Si Kecil. Orang tua bisa meletakkan dasar nilai-nilai kehidupan kepada Si Kecil sesuai jenis cerita yang dibacakan.
Tahapan membaca pada usia balita ada dua. Yang pertama, tahap pra-membaca pada usia 0-24 bulan, dimana buku yang sesuai adalah buku yang bergambar, hanya ada beberapa warna, dan disertai 1 kata per halaman. Tahap selanjutnya adalah membaca dini pada usia 3-4 tahun, di mana Mama sudah bisa mengenalkan Si Kecil pada buku yang berisi 1-2 kalimat per halaman, dengan tetap didominasi ilustrasi.
Isi buku yang baik adalah yang mempunyai alur, dengan tokoh sehari-hari yang dibuat menarik, dan disertai masalah dan solusi yang dimengerti Si Kecil. Selain berupa buku cerita, Mama bisa juga menyediakan buku yang tidak atau hanya sedikit mempunyai alur tetapi penuh dengan ilustrasi yang lucu dan kata-kata yang mengulang dan berima.
Mama bisa menyediakan buku-buku yang berwarna terang dengan ilustrasi yang simpel dan menarik. Buku berbentuk kaku (board book) bisa dipilih bila Mama khawatir Si Kecil masih suka merobek kertas halaman. Letakkanlah di suatu rak buku yang mudah diakses oleh Si Kecil.
Pilih tempat yang nyaman, dan cari posisi yang benar untuk menbacakan buku, yaitu Si Kecil bisa menghadap ke dan menunjuk buku, dan juga bisa melihat ekspresi Mama. Skin-to-skin contact bisa dicapai dengan cara memangku dan memeluk mereka. Biarkan mereka aktif menunjuk suatu bagian buku, membalik halaman buku, dan sebagainya. Mama juga bisa menambah keseruan dalam membacakan cerita, seperti misalnya menggunakan boneka jari.
Membacakan buku kepada Si Kecil bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja lho Ma, disesuaikan dengan rutinitas Si Kecil, seperti misalnya di rumah pada saat hendak tidur. Yang penting adalah konsistensi, paling tidak 1 kali per hari. Namun pada akhirnya, biarkan Si Kecil yang memilih kapan dan buku apa yang ingin dibacakan pada saat itu, bahkan bila mereka minta dibacakan buku yang itu-itu saja. Buatlah kegiatan membaca buku bersama ini menjadi hal yang menyenangkan ya Ma! (IDI)





:strip_icc():format(webp)/hb-article/o7jCGocZocavUFWpZEDx4/original/349apakah-asi-mama-cukup-untuk-si-kecil-by-buritora-shutterstock.jpg)
:strip_icc():format(webp)/hb-article/r4I9cSAfdyIP6TxoGimD3/original/350peran-ayah-saat-ibu-berisitirahat-pasca-melahirkan-by-paulaphoto-shutterstock.jpg)
:strip_icc():format(webp)/hb-article/j90O2i5oTBWo6UpkmCHAh/original/346bagaimana-mengetahui-apakah-bayi-cukup-asi-by-atstock-productions-shutterstock.jpg)
