Artikel/Pasca Kehamilan/Apakah Anak Anda Aktif Eksploratif Atau Adhd

Apakah Anak Anda Aktif Eksploratif atau ADHD?

Tim Ahli Hallobumil | Diterbitkan pada 29 Maret 2021
Ditinjau oleh Tim Ahli Hallobumil
Secara natural dan intuitif, sangatlah wajar anak menampilkan perilaku aktif dan ingin eksplorasi banyak hal dari lingkungannya. Mereka sangat membutuhkan ruang,waktu, dan kesempatan untuk mengekspresikan kebutuhannya untuk bergerak.
apakah-anak-anda-aktif-eksploratif-atau-adhd

Paskalia M Lumban Batu, S.Psi., M.Psi., Psikolog Anak

Secara natural dan intuitif, sangatlah wajar anak menampilkan perilaku aktif dan ingin eksplorasi banyak hal dari lingkungannya. Mereka sangat membutuhkan ruang, waktu, dan kesempatan untuk mengekspresikan kebutuhannya untuk bergerak. Ada anak yang membutuhkan kesempatan bergerak lebih sedikit, ada pula yang membutuhkan kesempatan yang lebih banyak, tergantung temperamen dan kebutuhan sensorinya masing-masing.  Meskipun demikian, orang tua dan pendamping anak (guru, pengasuh, dan keluarga) perlu memahami apakah perilaku aktif tersebut masih tergolong wajar, ataukah sudah perlu diwaspadai sebagai gejala dari gangguan ADHD (Attention Deficit Hyperactive Disorder).  

Hal yang mendasar yang membedakan aktif yang eksploratif dan ADHD adalah seberapa besar dampak perilaku aktif tersebut mengganggu fungsi anak baik secara interaksi sosial, sekolah, kegiatan dalam keluarga, bahkan kegiatan bermain anak. Contohnya perilaku aktif berlebihan (hiperaktif) dapat menghambat anak dalam berinteraksi dengan teman.  Mereka selalu kesulitan untuk menahan diri ataupun kontrol tenaganya, sehingga seringkali menabrak, memukul, merebut, dan kesulitan bergantian ataupun antri. Acapkali, mereka mendapat label “nakal” dari lingkungannya karena dianggap tidak tahu aturan/tata krama. Di sekolah, guru biasa mengeluhkan bahwa anak dengan ADHD selalu berjalan bahkan berlari di kelas atau lapangan, tidak dapat diarahkan, sering merusak dan menghamburkan barang, dan tidak dapat fokus ataupun bertahan menyelesaikan tugasnya.  

Bahkan dalam kegiatan bermainpun, anak dengan ADHD menampilkan sikap selalu siaga (on the go), seolah tidak pernah kehabisan energi meskipun sudah berlari, memanjat, dan melakukan banyak aktivitas. Pada usia pra sekolah, perilaku yang tampak dominan adalah kesulitan bertahan pada satu kegiatan, dan sangat mudah teralih pada kegiatan lain. Seringkali anak hanya menghamburkan mainan, kemudian hanya dalam beberapa detik sudah teralih dengan mainan lain, kecuali pada beberapa permainan yang sangat diminati ataupun permainan elektronik (gadget). 

Gejala lain yang menyertai keaktifan anak dengan ADHD adalah impulsif (bergerak sebelum berpikir). Anak dengan ADHD seringkali tampak seperti tidak takut bahaya dan kurang perhitungan. Contohnya mereka berani memanjat dan melompat dari tempat tinggi, tanpa khawatir akan terluka ataupun melukai orang lain. Berbeda dengan anak yang aktif karena eksploratif ataupun kinesthetic learner, bentuk perilaku aktif yang ditampilkan masih terarah dan terencana. Mereka memang mudah bosan dengan suatu kegiatan, namun sebelum berpindah mereka telah mencoba beberapa saat untuk mengeksplorasi ataupun memainkannya terlebih dahulu.

Akhir-akhir ini, banyak keluhan bahwa anak tidak dapat duduk manis di kelas dan tidak fokus ketika belajar. Dalam masalah ini, orang tua perlu bijaksana menilai apakah Si Kecil telah terpenuhi kebutuhan bergeraknya melalui kegiatan di luar (outdoor)? Apakah Si Kecil mendapatkan paparan gadget (televisi dan elektronik lainnya) melebihi batas waktu wajar bagi usia anak? Apakah usia Si Kecil sudah cukup matang mengikuti kegiatan sekolah? Apakah kegiatan-kegiatan di sekolah sesuai dengan usia mental dan tugas perkembangan anak seusianya? Hal-hal tersebut pun dapat menjadi faktor yang menyebabkan Si Kecil tidak dapat fokus dan duduk dengan tenang ketika beraktivitas.

Apabila orang tua ataupun guru menilai bahwa perilaku aktif sudah dirasa berlebihan dan mengganggu fungsi Si Kecil dalam melakukan perannya, alangkah baiknya segera melakukan konsultasi pada ahli yang kompeten, seperti Dokter Tumbuh Kembang, Dokter Saraf, Psikiater, dan Psikolog Klinis (anak). Para ahli dapat membantu Mama menentukan apakah Si Kecil Mama masih tergolong aktif yang wajar, mengalami gangguan ADHD, ataukah mengalami gangguan perkembangan lainnya yang juga menampilkan beberapa gejala yang serupa. Semakin dini penanganan tepat yang diberikan, semakin tinggi peluang Si Kecil dapat berkembang secara optimal ke depannya.  (PM) 

Baca lewat aplikasi lebih mudah loh, Ma
Dari artikel kehamilan hingga parenting, semua ada di aplikasi Hallo Bumil. Yuk, Download Ma
0
0
Bagikan
Facebook
Twitter
WA

Tumbuh Bersama di 1000 Hari Pertama Si Kecil

Komunitas hangat untuk dapatkan tips, cerita inspiratif, dan teman baru pada 1000 hari pertama si kecil bersama Hallobumil
image