Bius Epidural Saat Melahirkan, Apa Manfaat dan Risikonya?
:strip_icc():format(webp)/hb-article/HaT2rp3sOG5z1lBCo2T91/original/630week-405-bius-epidural-saat-melahirkan.jpg)
dr. Venny Beauty
Nyeri merupakan hal yang tidak dapat dihindari saat melahirkan, baik secara normal maupun dengan operasi. Namun, dengan kemajuan ilmu pengetahuan, saat ini nyeri pada waktu persalinan dapat diminimalkan. Salah satu metodenya adalah dengan bius epidural.
Bius epidural adalah cara pembiusan lokal yang digunakan untuk membuat bagian tubuh tertentu mati rasa.
Bius ini tidak menyebabkan hilangnya kesadaran, karena berfungsi hanya untuk mengurangi atau menghilangkan rasa sakit. Saraf motorik masih bisa bekerja dengan baik, sehingga Mama masih dapat menggerakkan otot yang dibutuhkan saat melahirkan.
Selain itu, bius epidural dapat diberikan baik pada persalinan normal maupun operasi Caesar. Pada persalinan normal biasanya diberikan saat pembukaan 4 atau 5 cm. Sedangkan pada persalinan dengan operasi Caesar, bius diberikan sebelum operasi.
Jenis-Jenis Bius Epidural
Terdapat dua jenis epidural yang biasa dilakukan oleh ahli anestesi di rumah sakit. Pemilihan jenis ini didasarkan pada dosis dan kombinasi obat yang akan diberikan, yang sesuai dengan kebutuhan Mama.
1. Epidural Biasa
Bius ini diberikan dengan cara disuntikkan pada bagian punggung hingga mencapai rongga epidural. Jenis bius ini biasanya mengandung obat-obatan seperti fentanil atau morfin. Bila efek obat telah berkurang dalam 1-2 jam, obat akan kembali diberikan.
2. Kombinasi Epidural-Spinal atau Epidural Berjalan
Pada bius epidural jenis ini, obat bius dimasukkan dalam membran yang melapisi tulang belakang hingga mencapai rongga epidural. Kateter akan dipasang sehingga mudah untuk diberikan jika dibutuhkan.
Mama akan dapat bergerak dengan bebas setelah kateter dipasang sehingga tidak mengganggu proses persalinan. Kombinasi epidural-spinal biasanya akan mulai kehilangan efeknya setelah 4-8 jam.
Apa Keuntungan dan Risiko Bius Epidural?
Metode bius epidural ini memiliki beberapa keuntungan, antara lain:
- Mama dapat beristirahat jika persalinan memanjang.
- Pengalaman melahirkan yang tidak traumatis.
- Dengan berkurangnya rasa nyeri menggunakan epidural, maka bisa membantu mengurangi kelelahan sehingga
- Mama lebih mudah berkonsentrasi sepanjang persalinan.
- Jika digunakan sebagai metode pembiusan untuk operasi Caesar, Mama akan tetap sadar sehingga bisa mengikuti jalannya persalinan.
Penggunaan bius epidural bukannya tanpa risiko. Beberapa risiko yang dapat muncul dari bius ini adalah:
- Epidural dapat menurunkan tekanan darah secara tiba-tiba. Dokter anestesi akan memeriksa tekanan darah Mama secara berkala untuk memastikan aliran darah cukup ke Si Kecil.
- Kurang dari 1 persen ibu bersalin mengalami nyeri kepala hebat setelah dilakukan epidural akibat merembesnya cairan sumsum tulang belakang.
- Walaupun sedikit, kekuatan otot juga dapat dipengaruhi oleh obat bius sehingga ada kemungkinan Mama susah mengejan dan memerlukan penanganan tambahan seperti bantuan dengan vakum.
- Tubuh bagian bawah dapat terasa kebas untuk beberapa jam setelah melahirkan.
Apakah Bius Epidural Dapat Memengaruhi Si Kecil?
Beberapa laporan menunjukkan bahwa bius ini membuat Si Kecil sulit mengisap puting susu, tetapi belum dapat dibuktikan secara ilmiah.
Efek lainnya yang juga belum dapat dibuktikan secara ilmiah, yaitu dikatakan Si Kecil menjadi lebih lelah dan sulit bergerak melewati jalan lahir.
Bius epidural bukanlah prosedur yang wajib selama proses persalinan. Beberapa Mama ingin merasakan proses persalinan secara alamiah sehingga memilih tidak memakai bius epidural.
Apabila Mama memiliki tingkat toleransi yang rendah terhadap nyeri, Mama dapat mempertimbangkan untuk menggunakan bius epidural ini dalam persalinan.
bismillah ats ijin allah smngat di lancarkan proses persalin tampilkan selengkapnya
Hai Mama, amin Ma. Sehat selalu untuk Mama dan keluarga π ^ak