Seberapa Sering Harus Berhubungan Intim Agar Dapat Hamil?
:strip_icc():format(webp)/hb-article/b5LDlwxhfyy0uJXh5yTKA/original/21425315705cc01af50aa3a1.57112821.jpg)
dr. Venny Beauty
Ketika sedang merencanakan kehamilan, tentunya Mama dan Papa ingin mempersiapkan yang terbaik agar peluang hamil semakin besar. Tidak ada metode yang terbukti dapat memastikan terjadinya kehamilan, namun frekuensi berhubungan intim yang benar dapat meningkatkan keberhasilan pembuahan.
Sperma memiliki kualitas paling baik apabila tidak dikeluarkan setelah 2-3 hari. Karena itu, peluang kehamilan paling besar jika pasangan berhubungan intim setiap 2-3 kali per minggu secara teratur. Memang waktu yang paling baik untuk berhubungan intim adalah saat masa subur Mama. Namun beberapa mama mengalami kesulitan dalam menghitung masa subur, terutama jika siklus menstruasi tidak teratur. Dengan frekuensi ini, setidaknya hubungan intim akan terjadi sekali selama masa subur, tanpa Mama menghitung siklus ovulasi. Bagi pasangan subur yang tidak memiliki masalah kesehatan reproduksi, frekuensi berhubungan intim 2-3 kali seminggu cukup untuk Mama dapat segera hamil. Jika frekuensi berhubungan intim terlalu jarang, besar kemungkinan Mama dan Papa akan melewatkan masa subur, sehingga peluang terjadinya pembuahan makin rendah.
Frekuensi berhubungan intim yang makin sering mungkin terlihat akan memperbanyak peluang kehamilan. Akan tetapi, berhubungan intim terlalu sering tidaklah disarankan karena dapat mengurangi jumlah dan kualitas sperma. Mama dan Papa sebaiknya tidak berhubungan intim lebih dari satu kali dalam sehari.
Walaupun tidak sedang mengalami ovulasi, berhubungan intim di luar masa subur juga baik untuk kesehatan serta hubungan Mama dan Papa. Selain itu, berhubungan intim dapat mengubah sistem kekebalan tubuh Mama yang akan meningkatkan peluang untuk hamil, bahkan di luar masa subur.
Apabila Mama sedang merencanakan kehamilan, cobalah untuk berhubungan intim dengan frekuensi yang direkomendasikan. Namun, janganlah terlalu memaksakan diri jika memang tidak memungkinkan, karena dapat menyebabkan stress dan mengurangi kemungkinan pembuahan berhasil. Yang paling penting adalah Mama merasa nyaman dan menikmati setiap proses dalam merencanakan kehamilan ya. (VB)
apakah usia mempengaruhi dengan hormon atau gairah seks nya tampilkan selengkapnya
Hai Ma, seiring dengan bertambahnya usia, kadar hormon testosteron akan menurun sehingga berdampak terhadap penurunan gairah seksual. Faktor lain seperti stres, masalah kesehatan yang diderita, pola hidup yang buruk bisa membuat gairah seksual menurun ^sr