Perlukah Asuransi ketika Menjalani Program Hamil?
:strip_icc():format(webp)/hb-article/OCbyPp3Mya2ee1nElSwhb/original/21282988135cc01b6eb59cd1.42937261.jpg)
dr. Venny Beauty
Ketika merencanakan kehamilan, asuransi kehamilan biasanya bukanlah perhatian utama dari Mama. Padahal asuransi merupakan hal penting untuk dimiliki, terutama oleh Mama yang sedang merencanakan kehamilan. Ibu hamil tidak dapat lepas dari risiko, dan tidak sedikit mama yang mengalami komplikasi selama kehamilan. Karena itu, diperlukan proteksi berupa perlindungan asuransi agar kondisi keuangan keluarga dapat tetap terjaga jika terjadi hal yang tidak diinginkan. Risiko yang dapat terjadi semasa kehamilan misalnya kehamilan di luar kandungan, keracunan kehamilan (preeklamsia), perdarahan selama kehamilan, infeksi saluran kemih dalam kehamilan yang menyebabkan perdarahan atau kontraksi berlebihan, dan komplikasi kehamilan lainnya. Hal ini dapat mengganggu keuangan keluarga karena dana yang dibutuhkan akan lebih besar daripada yang diperkirakan pada awal kehamilan.
Beberapa perusahaan memberikan asuransi kehamilan untuk karyawannya, mulai dari biaya pemeriksaan hingga persalinan. Apabila Mama tidak memiliki asuransi dari tempat bekerja, Mama perlu mempertimbangkan untuk mendaftar asuransi, baik asuransi pemerintah (BPJS kesehatan) ataupun asuransi swasta.
BPJS kesehatan memberikan perlindungan selama kehamilan, persalinan, dan masa nifas. Pelayanan kesehatan dilakukan di fasilitas kesehatan tingkat pertama, dan dirujuk jika diperlukan dengan menggunakan surat rujukan. Pemeriksaan USG, tindakan medis, dan operasi Caesar juga ditanggung apabila sesuai indikasi medis dan disarankan oleh dokter. Dibandingkan asuransi swasta, biaya premi BPJS kesehatan relatif lebih terjangkau. Kepesertaan BPJS Kesehatan akan aktif setelah 14 hari sejak pendaftaran dan pembayaran iuran pertama.
Tidak semua asuransi swasta menyediakan asuransi khusus untuk ibu hamil. Jikapun tersedia, produk asuransi biasanya tidak menanggung kondisi yang telah ada sebelumnya, sehingga disarankan dimiliki pada saat Mama sehat dan akan merencanakan kehamilan. Tiap perusahaan asuransi biasanya memiliki kebijakan yang berbeda, serta tergantung pada produk dan premi yang dibayarkan. Biaya premi asuransi swasta biasanya lebih mahal dibandingkan asuransi pemerintah. Masa tunggu asuransi juga biasanya lebih lama dan dapat berkisar hingga 9-12 bulan.
Pastikan Mama dan Papa merencanakan kehamilan secara matang, bukan hanya psikologis, namun juga sisi finansial. Biaya selama kehamilan memang cukup besar, apalagi jika ada kondisi yang tak terduga sebelumnya. Asuransi pemerintah dan swasta memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, sehingga pilihlah asuransi yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan Mama. (VB)