Pengaruh Stres Terhadap Calon Ayah Pada Persiapan Kehamilan
:strip_icc():format(webp)/hb-article/NYboBb74hYL4vr-MqeonS/original/15243436555cc01e16715539.78597157.jpg)
dr. Yudhistira
Stres tidak hanya berdampak pada Mama, tetapi juga Papa. Bagaimana penjelasannya?
Hipotalamu |
Hipotalamus dan hipofisis adalah kelenjar di otak yang memiliki banyak fungsi. Beberapa di antaranya adalah pada pengaturan stres dan produksi sperma. Stres menyebabkan hipotalamus di otak mengirimkan sinyal ke hipofisis. Selanjutnya hipofisis mengirimkan sinyal ke kelenjar adrenal untuk memproduksi hormon kortisol. Apabila hipotalamus dan hipofisis “terlalu sibuk” mengatur jalur ini, stimulasi produksi sperma oleh hipotalamus dan hipofisis akan terganggu yang berakibat pada menurunnya kesuburan.
Hipofisis |
Gambar 1. Lokasi Hipotalamus dan Hipofisis di dalam Tubu.
Sumber: Mayo Foundation
Penelitian di Israel melaporkan bahwa pria yang sedang berada pada tekanan mental yang kuat berisiko 47% lebih tinggi untuk memiliki sperma yang kegesitannya lebih rendah. Kegesitan yang lebih rendah menyebabkan kemungkinan pembuahan sel telur ikut menurun. Penelitian tersebut dilakukan pada negara dengan konflik perang, tetapi para peneliti berpendapat hal tersebut berlaku pada setiap tekanan mental.
Penelitian lain mengungkapkan bahwa stres pada kehidupan sehari-hari berakibat pada penurunan kualitas sperma. Stres di tempat kerja tidak berdampak pada kualitas sperma. Walaupun begitu, stres karena tekanan pekerjaan tersebut mengurangi kadar testosteron. Hormon tersebut berperan penting pada kesuburan Papa. Selain itu, penelitian tersebut melaporkan bahwa kualitas sperma pria pengangguran lebih buruk daripada pria bekerja, walaupun tentu saja pria bekerja mengalami stres juga akibat tekanan pekerjaannya.
Stres mental juga berakibat pada lingkaran setan. Masalah ketidaksuburan pada Papa sering menyebabkan stres lebih lanjut. Selanjutnya, stres ikut berperan menghambat produksi sperma sehingga kesuburan terganggu. Lingkaran setan ini harus diputus dengan mengelola stres itu sendiri dengan baik.
Jadi, kelola stres dengan baik agar Papa dapat lebih sehat secara mental dalam persiapan kehamilan. (Y)
saya akhir datang bulan tgl 19 desember sampai sekarang blm tampilkan selengkapnya
Hai Mama, hal tersebut kemungkinan terjadi karena adanya perubahan hormonal ya, Ma. Namun untuk lebih pastinya Mama dapat ke dokter kandungan untuk melakukan USG terkait dengan hasil yang lebih akurat. Semoga mendapatkan kabar baik ya, Ma. :) ^sm