Artikel/Pra Kehamilan/Nyeri Haid Berlebihan, Waspada Masalah Kandungan!

Nyeri Haid Berlebihan, Waspada Masalah Kandungan!

Athika Rahma | Diterbitkan pada 12 November 2025
Ditinjau oleh dr. Jessica Florencia
Bagikan
Facebook
Twitter
WhatsApp
copylink
Nyeri haid bisa terasa mengganggu, tapi kalau rasa sakitnya sampai berlebihan atau muncul sebelum dan sesudah menstruasi, bisa jadi tanda masalah serius. Yuk, kenali ciri-cirinya, Ma!
nyeri-haid-berlebihan-waspada-masalah-kandungan

Sebagian besar Mama mungkin pernah merasa kram ringan hingga nyeri yang cukup berat saat menstruasi. Namun, tahukah Mama bahwa tidak semua nyeri haid tergolong normal? Beberapa nyeri haid bisa jadi tanda penyakit yang perlu diperiksa oleh dokter.

Yuk, kenali lebih dalam penyebab, ciri-ciri nyeri haid yang berbahaya, dan cara mengatasinya supaya Mama bisa tetap beraktivitas dengan nyaman.

Mengapa Nyeri Haid Bisa Terjadi?

Nyeri haid, atau dismenore, umumnya terjadi karena kontraksi alami pada otot rahim. Saat masa menstruasi, lapisan dalam rahim (endometrium) luruh dan keluar bersama darah. Agar proses ini berjalan, rahim berkontraksi dengan bantuan zat kimia bernama prostaglandin.

Ketika kadar prostaglandin di tubuh Mama tinggi, kontraksi rahim akan terasa lebih kuat sehingga menimbulkan kram atau nyeri di perut bagian bawah. Hal ini disebut dismenore primer, dan biasanya muncul pada remaja atau wanita muda yang baru mulai menstruasi.

Namun, ada juga kondisi yang disebut dismenore sekunder, yaitu nyeri haid tidak normal yang disebabkan oleh gangguan medis tertentu di organ reproduksi. Misalnya endometriosis, adenomiosis, mioma uteri (tumor jinak rahim), atau infeksi panggul.

Pada kondisi ini, nyerinya bisa jauh lebih kuat, muncul sebelum haid, dan bahkan berlangsung setelah haid selesai.

Perbedaan Nyeri Haid Normal dan Tidak Normal

Penting bagi Mama untuk mengenali perbedaan antara nyeri haid yang masih tergolong normal dengan yang sebaiknya diwaspadai.

Nyeri haid normal

Nyeri haid yang tergolong normal biasanya:

  • Muncul pada 1–3 hari pertama haid.
  • Dirasakan di perut bagian bawah, bisa menjalar ke punggung atau paha.
  • Tidak sampai mengganggu aktivitas harian.
  • Bisa mereda dengan istirahat, kompres hangat, atau obat antinyeri ringan.
  • Umumnya berkurang seiring bertambahnya usia atau setelah melahirkan.

Nyeri haid tidak normal

Sedangkan nyeri haid parah yang dianggap tidak normal biasanya memiliki ciri seperti:

  • Rasa sakit yang sangat kuat dan muncul sebelum haid dimulai.
  • Nyeri berlangsung lebih lama dari biasanya, bahkan setelah haid selesai.
  • Nyeri haid berlebihan sampai muntah, mual, pusing, demam, atau perdarahan yang lebih banyak.
  • Tidak berkurang dengan obat antinyeri biasa.
  • Terjadi setiap bulan dan cenderung semakin berat.

Jika Mama mengalami pola nyeri seperti ini, ada baiknya segera berkonsultasi ke dokter untuk memastikan penyebabnya.

Ciri-Ciri Nyeri Haid yang Berbahaya

Berikut beberapa tanda yang sebaiknya tidak diabaikan karena bisa menjadi sinyal adanya gangguan kesehatan:

1. Nyeri terjadi sebelum dan setelah menstruasi

Nyeri yang muncul beberapa hari sebelum haid atau tetap terasa setelah haid selesai bisa menandakan adanya kondisi medis seperti endometriosis. Pada kondisi ini, jaringan yang mirip dengan lapisan rahim tumbuh di luar rahim, menyebabkan peradangan dan nyeri berkepanjangan.

2. Rasa sakit sangat hebat hingga mengganggu aktivitas

Kalau rasa sakit membuat Mama sulit beraktivitas, tidak bisa bekerja, atau harus beristirahat total di tempat tidur, kemungkinan nyeri tersebut bukan nyeri haid biasa. Dismenore berat dapat mengganggu kualitas hidup dan butuh penanganan dokter untuk mencari penyebab pastinya.

3. Nyeri disertai gejala lain seperti mual, pusing, atau demam

Nyeri haid disertai mual, muntah, pusing, demam, atau bahkan nyeri haid sampai pingsan dapat menunjukkan adanya gangguan hormon atau infeksi di area panggul. Jika Mama juga merasakan keputihan tidak normal atau nyeri saat berhubungan, segera periksa ke dokter kandungan.

4. Nyeri terjadi pada salah satu sisi perut

Jika nyeri hanya terasa di satu sisi perut, misalnya di kanan atau kiri, bisa jadi ada masalah seperti kista ovarium atau peradangan di saluran tuba. Rasa sakitnya sering terasa tajam, menusuk, dan muncul tiba-tiba. Kondisi ini perlu pemeriksaan USG untuk memastikan penyebabnya.

5. Nyeri tidak berkurang meski sudah minum obat

Biasanya, obat antinyeri seperti ibuprofen atau asam mefenamat dapat membantu meredakan kram haid. Namun, jika Mama sudah mencoba berbagai cara termasuk kompres hangat dan istirahat cukup tapi nyerinya tidak membaik, bisa jadi penyebabnya bukan sekadar kontraksi rahim biasa.

Penyebab medis nyeri haid yang berbahaya

Beberapa kondisi medis yang bisa menjadi penyebab nyeri haid hebat antara lain:

  • Endometriosis: Pertumbuhan jaringan seperti endometrium di luar rahim yang menimbulkan nyeri hebat dan dapat mengganggu kesuburan.
  • Adenomiosis: Jaringan rahim tumbuh ke dalam otot rahim sehingga haid menjadi lebih lama dan nyerinya lebih kuat.
  • Mioma Uteri (Fibroid Rahim): Tumor jinak yang tumbuh di rahim dan menekan dinding rahim, menyebabkan kram serta perdarahan berlebih.
  • Penyakit Radang Panggul (Pelvic Inflammatory Disease/PID): Infeksi pada organ reproduksi akibat bakteri yang bisa menimbulkan nyeri tajam, demam, dan risiko gangguan kesuburan.
  • Stenosis Serviks: Penyempitan leher rahim yang menghambat keluarnya darah menstruasi, sehingga tekanan dalam rahim meningkat dan terasa nyeri.

Kapan Harus ke Dokter?

Kapan nyeri haid perlu diperiksa dokter? Mama disarankan segera menemui dokter apabila:

  • Nyeri terasa sangat berat dan tidak mereda dengan obat bebas.
  • Nyeri datang sebelum atau setelah haid dan makin lama makin sering.
  • Terjadi perdarahan tidak wajar, seperti darah haid yang sangat banyak atau berlangsung lebih dari 7 hari.
  • Disertai gejala lain seperti mual, muntah, keputihan berbau, demam, atau nyeri saat buang air kecil.
  • Terjadi perubahan pola haid, misalnya siklus jadi jauh lebih pendek atau panjang.

Dokter akan membantu mencari penyebabnya melalui pemeriksaan fisik, USG, atau tes penunjang lainnya untuk menentukan penanganan yang tepat.

Cara Mengatasi Nyeri Haid yang Berlebihan

Jika nyeri haid mulai terasa mengganggu, Mama bisa mencoba beberapa cara mengatasi nyeri haid berlebihan berikut:

1. Perawatan sederhana di rumah

Mama bisa melakukan beberapa langkah sederhana:

  • Gunakan kompres hangat di area perut bawah untuk membantu otot rahim lebih rileks.
  • Lakukan olahraga ringan seperti berjalan kaki, peregangan, atau yoga untuk melancarkan peredaran darah dan mengurangi stres.
  • Cukupi waktu tidur dan hindari stres berlebih, karena stres dapat memperparah nyeri haid.
  • Perhatikan pola makan. Perbanyak sayur, buah, dan air putih. Hindari kafein, minuman bersoda, serta makanan berlemak tinggi.

2. Konsumsi obat dengan bijak

Mama bisa menggunakan obat antinyeri yang dijual bebas seperti ibuprofen atau asam mefenamat. Konsumsilah sesuai dosis yang dianjurkan. Bila nyeri tetap terasa, jangan menambah dosis sendiri tanpa petunjuk dokter.

3. Konsultasi dan pemeriksaan medis

Jika nyeri haid tidak kunjung hilang, dokter mungkin akan menyarankan pemeriksaan lebih lanjut untuk mendeteksi apakah ada gangguan seperti kista, mioma, atau endometriosis.

Dalam beberapa kasus, dokter dapat memberikan terapi hormon atau kontrasepsi oral untuk membantu menyeimbangkan hormon dan mengurangi kontraksi rahim.

Nyeri haid memang umum dialami, tetapi bukan berarti selalu bisa dianggap sepele. Bila nyeri terasa berlebihan, datang tidak seperti biasanya, atau disertai gejala lain, sebaiknya Mama segera memeriksakan diri ke dokter kandungan. 

Ingin tahu lebih banyak tips kesehatan kewanitaan lainnya? Yuk, baca artikel di aplikasi Hallobumil sekarang!

Gabung ke komunitas Hallobumil di WhatsApp, yuk! Di sini Mama bisa sharing pengalaman haid, program hamil, dan kehamilan bersama Mama lainnya yang saling support.

Mau ngobrol langsung sama dokter kandungan atau bidan? Ikuti event Hallobumil, baik online maupun offline, buat bahas topik menarik seputar kesehatan reproduksi dan kehamilan.

Mau tahu kapan masa subur terbaik, Ma? Coba pakai Kalender Masa Subur di Hallobumil. Praktis banget buat bantu Mama merencanakan kehamilan.

Jadilah orang tua super! Panduan 1000 Hari Pertama Kehidupan si kecil ada di sini. GRATIS.
image
image
image
image
1
0
Bagikan
Facebook
Twitter
WA
Belum ada komentar.
Login atau daftar dulu yuk ma biar bisa komen

Login/daftar yuk Ma

Saling Dukung dan Berbagi Cerita di Komunitas Program Hamil

Gabung komunitas Hallobumil dan temukan support, edukasi dan inspirasi di setiap langkah perjuanganmu
image