Artikel/Pra Kehamilan/Mengenal Penyakit Endometriosis, Penyebab dan Cara Mengatasinya

Mengenal Penyakit Endometriosis, Penyebab dan Cara Mengatasinya

Tim Ahli Hallobumil | Diterbitkan pada 01 Desember 2021
Ditinjau oleh Tim Ahli Hallobumil
Bagikan
Facebook
Twitter
WhatsApp
copylink
Endometriois bisa menyerang hingga 10% perempuan pada usia subur. Karena itu, penting bagi tiap perempuan untuk mengenal penyakit ini lebih dalam.
mengenal-penyakit-endometriosis-penyebab-dan-cara-mengatasinya

Penulis: dr. Marlene Abigail

Endometriosis mungkin nama penyakit yang belum populer dan belum sepenuhnya dipahami oleh masyarakat. Padahal, endometriois bisa menyerang hingga 10% perempuan pada usia subur, lho. 

Selain itu, endometriosis dapat sangat mengganggu, menurunkan kualitas hidup, dan kadang menyebabkan depresi, kecemasan, dan kemandulan. 

Tanda dan gejala endometriosis bisa sangat bervariasi, menyebabkan penderita sering kali tidak berobat atau terlambat didiagnosis. Karena itu, penting bagi tiap perempuan untuk mengenal penyakit ini lebih dalam. 

Sebenarnya apa, sih, endometriosis itu?

Apa Itu Endometriosis?

Endometriosis berasal dari kata “endometrium,” yaitu lapisan paling dalam di rongga rahim. 

Setiap bulannya, lapisan endometrium akan menebal untuk mempersiapkan kehamilan seandainya sel telur dibuahi. Jika sel telur tidak dibuahi, lapisan endometrium yang menebal tadi akan luruh dan menyebabkan perdarahan. Peluruhan inilah yang disebut dengan menstruasi.  

Pada keadaan endometriosis, jaringan endometrium ditemukan di tempat lain selain tempat seharusnya yaitu rongga rahim. Jaringan ini bisa tumbuh di tuba falopi (saluran telur), indung telur, lapisan perut (peritoneum), atau usus.

Mengapa Endometriosis Ini Menyebabkan Berbagai Masalah? 

Walaupun tidak berada di dalam rahim, jaringan yang salah tempat ini tetap bereaksi terhadap siklus hormonal penderitanya. Hal tersebut menyebabkan penebalan dan peluruhan, sementara darah hasil peluruhan tidak bisa keluar dari tubuh sehingga memicu peradangan pada jaringan di sekitarnya. 

Peradangan yang terus-menerus terjadi setiap bulan ini kemudian menimbulkan jaringan parut. Alhasil, organ-organ pada rongga panggul saling menempel dan menjadi kaku. 

Peradangan ini juga dapat merusak sel telur dan sperma sehingga mengakibatkan penderita sulit hamil. 

Selain itu, endometriosis yang berat pada tuba falopi kadang bisa membuat saluran tertutup total oleh jaringan parut, sehingga sperma tidak dapat bertemu dengan sel telur. 

Seperti Apa Tanda dan Gejala Endometriosis?

Berikut adalah tanda dan gejala endometriosis yang perlu diwaspadai:

  • Nyeri. Ini adalah gejala yang paling sering. Penderita endometriosis dapat merasakan nyeri yang berbeda-beda, meliputi:
    • Nyeri tepat sebelum dan selama menstruasi. Nyeri ini bisa jadi semakin memburuk sering bertambahnya waktu.
    • Nyeri terus-menerus pada panggul atau punggung bawah.
    • Nyeri selama atau setelah hubungan seksual. Nyeri ini merupakan nyeri yang “dalam” dan berbeda dengan nyeri pada vagina saat penetrasi dimulai.
    • Jika endometriosis menyerang usus, penderita bisa mengalami nyeri saat buang air besar.
    • Jika menyerang kandung kemih, penderita bisa mengalami nyeri saat buang air kecil. 
  • Darah menstruasi yang sangat banyak.
  • Kadang muncul gejala pencernaan seperti diare, sembelit, perut kembung, atau mual, terutama saat sedang menstruasi.

Banyak perempuan yang mengalami endometriosis tidak merasakan gejala. Penderita baru mengetahui terkena endometriosis ketika tidak kunjung hamil dan memeriksakan diri.

Apa Penyebab Endometriosis?

Hingga kini, penyebab pasti endometriosis belum diketahui. Para ahli memperkirakan endometriosis dipicu oleh beberapa faktor.

Beberapa dugaan penyebab endometriosis adalah:

  • Menstruasi retrograde – suatu keadaan ketika darah menstruasi mengalir ke  arah yang berlawanan. Sebenarnya, menstruasi retrograde adalah hal yang biasa dan bisa terjadi pada 90% wanita yang tuba falopinya normal namun kebanyakan tidak mengalami endometriosis. 
  • Metaplasia sel – di mana satu sel berubah sifat menjadi sel yang lain akibat pengaruh hormon atau sistem kekebalan tubuh. Sel di luar rahim berubah menjadi sel yang seperti endometrium dan tumbuh.
  • Riwayat operasi pada rahim – saat operasi pada rahim, misalnya operasi angkat rahim atau Caesar, jaringan endometrium menempel pada jahitan luka operasi. 
  • Pindahnya sel endometrium – aliran darah atau aliran limfe bisa jadi membawa sel endometrium dan memindahkannya ke bagian lain pada tubuh.
  • Gangguan sistem kekebalan tubuh – di mana sistem kekebalan tubuh gagal mengenali dan menghancurkan sel seperti endometrium yang berkembang di luar rahim. 

Bagaimana Cara Mengatasi Endometriosis?

Terapi untuk endometriosis tergantung pada keparahan gejala dan apakah penderita masih ingin hamil atau tidak. Endometriosis dapat ditangani dengan obat, operasi, atau keduanya. 

Jika nyeri adalah masalah utama yang ingin diatasi, biasanya obat akan dipilih lebih dulu. Namun jika penderita ingin melakukan program hamil, mungkin operasi akan disarankan. 

Obat-obatan yang dipakai bisa terdiri dari obat antinyeri, kontrasepsi pil, serta terapi hormon. Terapi hormon dapat memperlambat pertumbuhan jaringan endometrium dan mencegah penempelan organ-organ lain. Namun, obat-obatan ini tidak menghilangkan jaringan endometriosis yang sudah ada. 

Operasi bisa dilakukan untuk membuang jaringan endometriosis. Membuang jaringan endometrium dapat meredakan bahkan menghilangkan nyeri, serta memperbaiki kesuburan. 

Namun, setelah operasi, ada kemungkinan endometriosis kembali lagi dalam beberapa tahun dan penderita kembali merasakan nyeri (karena jaringan yang tidak tampak mata mungkin masih tertinggal). Kombinasi terapi dengan obat bisa memperlama periode bebas nyeri ini. 

Jika nyeri sangat berat dan tidak bisa dikendalikan dengan terapi di atas, pilihan terakhir adalah operasi untuk mengangkat rahim dan indung telur. Dengan begitu, produksi hormon berhenti dan pertumbuhan jaringan endometrium turut berhenti. 

Untuk membantu mengatasi nyeri akibat endometriosis, pasien dapat melakukan hal-hal-hal berikut di rumah:

  • Istirahat yang cukup, rileks, dan bermeditasi.
  • Berendam air hangat.
  • Mencegah sembeli dengan minum banyak cairan dan makan banyak serat.
  • Olahraga secara rutin, sebanyak tiga kali per minggu.
  • Kompres bagian yang nyeri dengan kompres hangat.

Demikian penjelasan mengenai penyakit endometriosis. Kenali tanda dan gejalanya sejak dini agar penyebabnya dapat diketahui dan diberikan penanganan yang tepat. 

Jadilah orang tua super! Panduan 1000 Hari Pertama Kehidupan si kecil ada di sini. GRATIS.
image
image
image
image
0
0
Bagikan
Facebook
Twitter
WA
Belum ada komentar.
Login atau daftar dulu yuk ma biar bisa komen

Login/daftar yuk Ma

Saling Dukung dan Berbagi Cerita di Komunitas Program Hamil

Gabung komunitas Hallobumil dan temukan support, edukasi dan inspirasi di setiap langkah perjuanganmu
image