4 Bahaya Rokok yang Mengancam Program Hamil
:strip_icc():format(webp)/hb-article/TZGhHLbzs50xPMVAFVT7j/original/18655509805cc018973f0849.31674438.jpg)
dr. Marlene Abigail
Merokok merupakan kebiasaan yang cukup umum di Indonesia. Ada perokok aktif yaitu orang yang merokok, juga ada perokok pasif yaitu orang yang turut menghisap asap rokok di sekitarnya. Apakah merokok aktif maupun pasif dalam persiapan kehamilan ada bahayanya?
Banyak penelitian menyatakan bahwa merokok secara aktif maupun pasif menurunkan kesuburan, membuat pria dan wanita yang merokok lebih sulit hamil dibandingkan yang tidak merokok, baik pada pasangan yang mencoba hamil secara alami maupun dengan inseminasi atau bayi tabung. Hal ini dikarenakan zat kimia pada rokok dapat merusak setiap tahap reproduksi pria dan wanita, yaitu:
- Disfungsi ereksi
Pria yang merokok memiliki resiko disfungsi ereksi yang lebih tinggi karena gangguan pembuluh darah pada penis.
- Kondisi telur dan sperma
Sperma pada pria yang merokok cenderung mengalami penurunan dalam jumlah, kecepatan gerak, bentuk yang normal, dan kemampuan untuk membuahi. Sementara indung telur pada wanita yang merokok mengalami penurunan fungsi dan jumlah sel telur di dalamnya. Rokok juga menyebabkan mutasi genetik pada sperma dan sel telur yang dapat meningkatkan resiko keguguran dan kecacatan pada janin.
- Kemampuan telur yang sudah dibuahi untuk mencapai rahim
Zat kimia pada rokok dapat mengganggu fungsi tuba falopi (saluran antara indung telur dan rahim) untuk mengangkut sel telur ke dalam rahim, hal ini menyebabkan pembuahan lebih sulit terjadi dan meningkatnya risiko kehamilan di luar kandungan.
- Lingkungan dalam rahim
Rokok dapat menurunkan kemampuan rahim untuk menerima telur yang sudah dibuahi, juga mengganggu aliran darah dalam rahim dan menurunkan kekuatan otot rahim. Semua hal ini meningkatkan risiko telur yang sudah dibuahi tidak dapat berkembang dan keguguran.
Selain membuat lebih sulit untuk hamil, pasangan yang berencana hamil juga sebaiknya menghindari rokok karena bahayanya terhadap janin, yaitu meningkatnya risiko kecacatan, berat badan lahir rendah, serta kelahiran prematur.
Jadi, jika Mama sedang merencanakan kehamilan, ini adalah saat yang tepat bagi Mama maupun lingkungan terdekat Mama untuk berhenti merokok. (MA)