Bahaya Rubella untuk Program Hamil & Cara Mencegahnya
:strip_icc():format(webp)/hb-article/hd-VQKEGKx5rKHetdmLu_/original/335program-hamil-dan-bahaya-infeksi-rubella-by-pressmaster-shutterstock.jpg)
Bagi Mama yang sedang merencanakan kehamilan, menjaga kesehatan adalah prioritas utama. Salah satu ancaman tersembunyi yang wajib diwaspadai adalah infeksi Rubella atau yang sering disebut campak Jerman.
Meskipun gejalanya seringkali ringan bagi orang dewasa, dampaknya bisa sangat fatal jika infeksi ini terjadi selama masa kehamilan, terutama pada trimester pertama. Yuk cari tahu lebih lanjut seperti dampak dan cara pencegahannya.
Artikel lainnya: Pentingnya Vaksinasi Influenza dan Tdap pada Ibu Hamil
Apa Itu Rubella dan Bagaimana Penularannya?
Rubella adalah infeksi yang disebabkan oleh virus. Penularannya terjadi dengan sangat mudah melalui percikan liur (droplet) dari batuk atau bersin penderita.
Seseorang bisa menularkan virus ini bahkan sejak 7 hari sebelum ruam muncul hingga 7 hari setelahnya, seringkali tanpa ia sadari sudah terinfeksi karena masa inkubasinya berkisar antara 14-21 hari.
Gejala Infeksi Rubella yang Perlu Diwaspadai
Gejala Rubella sering kali ringan dan mirip dengan penyakit lain, sehingga kerap diabaikan. Berikut adalah beberapa tanda yang perlu Mama waspadai:
- Ruam kemerahan: Biasanya dimulai dari wajah lalu menyebar ke seluruh badan dan tungkai.
- Demam ringan (di bawah 38.5°C).
- Sakit kepala.
- Hidung tersumbat atau pilek.
- Mata merah dan perih.
- Nyeri pada persendian, terutama sering terjadi pada wanita muda.
Karena gejalanya tidak khas, satu-satunya cara untuk memastikan infeksi ini adalah melalui pemeriksaan darah di laboratorium.
Artikel lainnya: Panduan Imunisasi Bayi: Jadwal, Jenis, dan Manfaatnya
Mengapa Rubella Sangat Berbahaya Bagi Ibu Hamil?
Inilah inti permasalahannya. Jika Mama terinfeksi Rubella saat hamil, virus tersebut dapat dengan mudah menembus plasenta dan menginfeksi janin yang sedang berkembang. Risiko terbesar terjadi jika infeksi menyerang pada trimester pertama kehamilan.
Dampak Fatal: Congenital Rubella Syndrome (CRS)
Infeksi Rubella pada kehamilan dapat menyebabkan keguguran atau kelahiran mati. Jika janin bertahan, ia berisiko sangat tinggi mengalami Congenital Rubella Syndrome (CRS), yaitu sekumpulan kelainan lahir yang serius. Semakin dini usia kehamilan saat terinfeksi, semakin parah dampaknya.
Beberapa cacat lahir permanen akibat CRS antara lain:
- Kelainan Jantung: Gangguan pada katup atau sekat jantung.
- Gangguan Mata: Katarak kongenital yang menyebabkan kebutaan.
- Gangguan Pendengaran: Tuli atau masalah pendengaran berat.
- Kerusakan Otak: Menyebabkan keterlambatan perkembangan, mikrosefali (ukuran kepala kecil), dan disabilitas intelektual.
- Gangguan Organ Lain: Seperti kerusakan pada hati dan limpa.
Infeksi yang terjadi setelah usia kehamilan 20 minggu umumnya memiliki risiko yang jauh lebih rendah untuk menyebabkan kelainan pada janin.
Adakah Pengobatan untuk Rubella Saat Hamil?
Hingga saat ini, tidak ada pengobatan spesifik untuk membunuh virus Rubella yang sudah menginfeksi tubuh. Jika janin terlahir dengan CRS, penanganan yang dilakukan hanya bersifat suportif untuk mengatasi kelainan yang ada, misalnya:
- Operasi untuk kelainan jantung atau katarak.
- Pemasangan alat bantu dengar atau implan koklea untuk tuli.
- Rangkaian fisioterapi, terapi wicara, dan terapi okupasi seumur hidup untuk keterlambatan perkembangan.
Semua tindakan ini memerlukan waktu, tenaga, dan biaya yang sangat besar, serta menjadi beban emosional bagi keluarga.
Artikel lainnya: 8 Cara Mencegah Bayi Lahir Cacat
Cegah Virus Rubella dengan Vaksin MMR
Melihat dampak CRS yang berat dan tidak adanya pengobatan untuk virusnya, pencegahan adalah satu-satunya jalan terbaik. Cara paling efektif untuk mencegah Rubella adalah melalui vaksinasi MMR (Mumps, Measles, Rubella).
Bagi Mama yang sedang merencanakan kehamilan, sangat dianjurkan untuk melakukan tes darah (skrining TORCH) untuk mengetahui status kekebalan terhadap Rubella.
Jika hasilnya menunjukkan Mama belum memiliki kekebalan, dokter akan merekomendasikan untuk mendapatkan vaksin MMR. Penting untuk diingat, Mama harus menunda kehamilan setidaknya selama 1 bulan setelah menerima vaksin MMR, karena vaksin ini mengandung virus hidup yang dilemahkan sehingga berisiko pada janin.
Demikianlah penjelasan tentang Rubella dan dampaknya pada kehamilan. Mempersiapkan program hamil yang matang memang sangat penting dan jadi investasi terbaik untuk kesehatan jangka panjang si Kecil.
Salah satu persiapan yang Mama perlu lakukan adalah vaksinasi MMR. Namun untuk memastikan apakah Mama cocok dengan vaksinasi ini, jangan ragu untuk konsultasi dengan dokter spesialis kandungan.
Jangan biarkan infeksi yang tampak ringan ini membahayakan impian Mama dan Papa untuk memiliki buah hati yang sehat. Selain itu, untuk menemani setiap langkah Mama, bergabunglah dengan Komunitas Hallobumil, sebuah wadah dukungan untuk berbagi cerita dan informasi tepercaya dengan ribuan Mama lainnya.
Jangan lewatkan juga kesempatan untuk menambah wawasan melalui berbagai event seru Hallobumil, dari kelas online hingga webinar informatif. Agar semua dukungan ini selalu ada dalam genggaman, unduh aplikasi Hallobumil sekarang juga untuk mendapatkan tips terkini seputar perencanaan kehamilan, masa kehamilan, hingga tumbuh kembang anak.